Header Ads

KPKS SANTO PAULUS

Cabang Tangerang

[Angkatan 7] Misa Pembukaan dan Kuliah Umum (7 Agt 2021)



MISA PEMBUKAAN ANGKATAN 7


Meski pelajaran di KPKS sudah berjalan tetapi kursus Angkatan 7 KPKS St. Paulus Tangerang baru dibuka secara resmi pada Sabtu, 7 Agustus 2021. Periode Angkatan 7 dibuka secara resmi dengan Misa Pembukaan yang dipersembahkan oleh Pst. Lukas Sulaeman, OSC, selaku Kepala Sekolah KPKS St. Paulus. Misa virtual yang dilaksanakan dari kapel pastoran Paroki Curug ini juga sekaligus resmi memasukkan peserta Angkatan 7 ke dalam Keluarga Besar KPKS St. Tangerang.


Misa virtual ini mengambil bacaan sesuai kalender liturgi harian, yaitu bacaan pertama diambil dari Ul 6:4-13 “kasihilah Allahmu dengan segenap hatimu.” Sedangkan Injil diambil dari Matius 17:14-20 “Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan.”


Dalam homilinya, pastor mengajak kita membayangkan jika Yesus sekarang hadir nyata secara fisik di tengah-tengah kita, tentu kita akan meminta disembuhkan dari sakit Covid-19. Rangkaian injil dalam minggu ini banyak mengisahkan mukjizat penyembuhan, penggandaan roti, dan pengusiran setan. Kisah mukjizat ini berlanjut juga dalam kisah hari ini.



Dalam injil dikisahkan, para murid bertanya: kenapa kami tidak bisa mengusir setan? Jawab Yesus, karena kamu tidak percaya. Injil hari ini menunjukkan bahwa mukjizat masih terjadi. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Terjadinya mukjizat menunjukkan bahwa kasih Tuhan senantiasa melimpahi hidup kita. Inti dari bacaan hari ini adalah iman percaya.


Beberapa poin dari bacaan hari ini:

1. Iman bisa hidup subur dengan mengandalkan Tuhan.

2. Kasih Allah kepada manusia yang menyelamatkan tetap membutuhkan tanggapan kita, yaitu percaya.

3. Pembelajaran di KPKS meletakkan harapan bahwa kita bisa mempertanggungjawabkan iman saat bertemu dengan orang lain. Karena tuntutan seperti ini membuat iman kita tumbuh dan berkembang. Juga harapan bahwa dengan belajar di KPKS membuat kita makin mencintai Yesus.


Beliau mengisahkan satu cerita kecil dari Papua. Ada anak-anak yang sering mandi di sungai. Di situ ada pohon kelapa yang menjulur ke sungai. Sambil melompat dari pohon itu, satu per satu mengucapkan tokoh idolanya. Ada yang mengucapkan “Batman”, “Doraemon”. Terakhir, ada yang meneriakkan “Tu Ye”. Anak-anak yang lain pun bertanya siapa “Tu Ye”? Dengan polos, anak itu katakan “Tuhan Yesus”.


Menutup khotbahnya, Pst. Lukas menyampaikan harapan bagi Angkatan 7 agar bisa menjadi berkat bagi dunia, sesama, keluarga, dan bagi KPKS St. Paulus Tangerang.




KULIAH UMUM

Kuliah Umum dibuka dengan sambutan singkat oleh Pst. Lukas Sulaeman, OSC, selaku Kepala Sekolah KPKS St. Tangerang. Beliau menyatakan bahwa Angkatan 7 merupakan angkatan khusus karena semua proses, mulai pendaftaran sampai perkuliahan dilakukan secara virtual. Angkatan 7 diikuti oleh 112 orang. Angkatan ini merupakan angkatan tertinggi, meski ada 20 orang yang tidak bisa diterima dalam angkatan ini. Beliau juga menyampaikan harapan bahwa kuliah umum dengan tema “Makhluk Rohani” ini makin membangun iman kita sebagai pribadi.


Emmanuel Johannes Ismail Chamdani selaku Wakil Kepala Sekolah menyampaikan sejarah berdirinya KPKS St. Paulus, Tangerang. Beliau juga menyampaikan harapan bahwa dengan belajar di KPKS tidak hanya makin mengetahui kekayaan iman dan kitab suci, tetapi semua bermuara pada meningkatnya penghayatan iman kita.


Bapak Leo (Ketua SEMA) dan  Bapak Kristanto (Wakil Ketua SEMA) mewakili SEMA 2021-2022 menyampaikan informasi terkait SEMA:

1. Dipilih dan diangkat dari angkatan tengah, misalnya Angkatan 6 sebagai SEMA mewakili Angkatan 5 dan 7.

2. SEMA juga membuka buku peserta, juga mengadakan beberapa seminar.

3. SEMA juga menjalankan “Rumah Digital” (RUDI) yang antara lain berisi materi kursus dan informasi terkait KPKS. 


Bapak Michael Rizal Rianto Samarif selaku Ketua Kelas Angkatan 7 memperkenalkan Pengurus Kelas Angkatan 7.

Susunan Pengurus Kelas Angkatan 7:

Ketua: Mikhael Rizal Rianto Samarif

Wakil Ketua: Gregorius Edward Sugijarto

Sekretaris: Patricia Vera Wenas

Bendahara: Takarinawati

Informasi Teknologi: Andre Caleb Sardono dan Gani Fiandi Sutanto



Pembahasan topik "MAKHLUK ROHANI"


"Malaikat Allah, engkau yang diserahi oleh kemurahan TUHAN untuk melindungi aku, terangilah, lindungilah, bimbinglah dan hantarlah aku" Amin.


Mengawali kuliah umum yang mengambil topik “Makhluk Rohani”, Pastor Albertus Purnomo, OFM, pastor lulusan Pontificium Institutum Biblicum Roma ini menyatakan bahwa makhluk rohani sangat luas. Tidak mungkin membicarakan makhluk tanpa sayap dalam waktu singkat.


Pastor Akbertus Purnomo, OFM, yang aktif sebagai penulis dan pengajar Kitab Suci di STF Driyarkara dan kursus-kursus alkitab di Jakarta, menjelaskan secara mendalam tentang “makhluk rohani”, makhluk tanpa sayap, yang sering dinyatakan dengan “malaikat”. Makhluk rohani, tidak kelihatan, tetapi mempunyai daya.


Beliau menjelaskan mulai dari kenapa kita mempelajari malaikat? Malaikat sendiri dikenal dalam tradisi katolik, doa malaikat Tuhan, doa kudus-kudus, dan dalam dramatisasi Natal. Sekitar 77% orang dewasa percaya terhadap makhluk rohani, tidak kelihatan, tetapi punya daya, salah satunya malaikat. Malaikat juga disebutkan dalam tradisi Islam, tradisi Hindu (Dewa-Dewi), tradisi Buddhisme juga mengenal malaikat. Bahkan, tradisi Katolik secara jelas mengungkapkan keberadaan dan peran malaikat. 


Pastor juga menyampaikan malaikat menurut Perjanjian Lama. Bagaimana masyarakat dan budaya dalam Perjanjian Lama memahami malaikat. Juga dijelaskan siapa dan bagaimana peran Kherubim (Kej 3:24) dan Serafim (Yes 6:1-3). Kherubim dan Serafim adalah malaikat penjaga tempat suci tahta Allah. Dalam penjelasan, pastor mengupas secara mendalam soal Kherubim dan Serafim ini, baik asal kata, pemahaman, dan budaya yang melingkupinya. Menurut Anda, burung Garuda Pancasila sebagai penjaga bangsa Indonesia adalah Kherubim atau Serafim?


Malaikat dalam Perjanjian Baru juga dipengaruhi dengan pemahaman malaikat dalam Perjanjian Lama. Nama yang sering muncul adalah angelos (makhluk surgawi yang melayani Allah). Perjanjian Baru hanya menyebut dua nama, yaitu Mikael dan Gabriel. 


Dalam Kitab Daniel, Gabriel adalah salah satu malaikat utusan Allah. Dalam Perjanjian Baru, Gabriel adalah malaikat yang diutus untuk menyampaikan kabar gembira kepada Maria dan Zakharia.

 

Sedangkan, malaikat Mikael dari katanya berarti “Siapa seperti el (Allah)”. Nama ini bukan eksklusif nama malaikat. Banyak tokoh dalam Perjanjian Lama menggunakan Mikhael, yaitu mata-mata Israel ke Kanaan. Mikhael juga ditemukan dalam Surat Yudas, Kitab Wahyu. Malaikat Mikhael digambarkan sebagai pemimpin, pejuang dan pelindung. Malaikat Mikhael juga sering digambarkan sebagai malaikat yang melawan iblis. Ia adalah pembela Allah dan pelindung umat Allah.


Raphael merupakan salah satu sosok utama dalam Kitab Tobit. Ia dikenal sebagai malaikat penyembuh. Ia dikenal sebagai malaikat yang menyamar seperti manusia.


Santo Paulus sendiri juga menyinggung dalam surat-suratnya tentang makhluk rohani. Ef 1:19-21 merupakan salah satu bukti bahwa Paulus juga menulis soal malaikat.


Dalam tradisi katolik disebutkan hierarki malaikat, yaitu:

1. Seraphim

2. Kerubim

3. Tahta

4. Dominion (kekuasaan)

5. Kebajikan

6. Kekuasaan

7. Penguasa

8. Malaikat agung

9. Malaikat


Dalam tradisi Yahudi juga mengenal hierarki malaikat, yang berbeda dengan tradisi katolik.


Menutup penjelasannya, pastor memberi kesimpulan:

1. Tradisi dan kepercayaan kuno (sampai sekarang) mengasumsikan keberadaan makhluk rohani, makhluk tak kasat mata.

2. Konsep tentang makhluk rohani dari zaman ke zaman mengalami perubahan (bdk. Hierarki malaikat).

3. Konsep malaikat dalam alkitab tidak dapat dipisahkan dari konsep malaikat dari Timur Dekat Kuno.

4. Kepercayaan akan makhluk rohani pada akhirnya dikembalikan pada iman dan kehendak bebas tiap pribadi untuk mempercayai atau tidak.

5. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr 11:1)


Dalam sesi tanya-jawab, pastor memberi tanggapan berikut.

1. Tentang keberadaan orang yang mampu “melihat”. 

Ada orang yang mendapat anugerah untuk melihat sesuatu yang tidak kelihatan. Yang menjadi persoalan adalah kita sering menggantungkan diri kepada orang-orang seperti itu; dan ini yang tidak tepat. Intinya, yang baiklah yang mengarahkan hidup kita.

2. Mengenai malaikat bersayap

Kita harus lihat dari fakta historis Yahudi kuno. Dalam pembuangan Babel disebut kisah malaikat bersayap. Malaikat bersayap juga muncul dalam kitab Daniel. Memahami malaikat yang bersayap di samping Allah harus dipahami bahwa ini hanya sekadar gambaran. Bagaimanapun manusia butuh simbol, penggambaran jadi gambaran ini yang lebih dekat dengan penggambaran kita. Seperti ketika mau berdoa kepada Bunda Maria. Kita tetap butuh simbol untuk membantu kita berdoa.

3. Ada berapa malaikat agung?

Dalam tradisi Kristen ada malaikat Uriel (yang berarti cahaya Allah). Malaikat ini muncul dalam tradisi katolik di luar alkitab. Uriel ditemukan dalam Kitab Henokh. 

4. Apakah malaikat Kherubim masih ada?

Kita tetap berpegang pada sikap percaya hanya kepada Allah. Selanjutnya, bahwa meski kita tidak bisa melihat tetapi kita percaya sosok itu ada.

5. Tentang malaikat pemberontak

Malaikat yang memberontak muncul pada abad ke-2 SM dalam Kitab Henokh. Kejadian bab 6 juga menyebut tentang pemberontakan malaikat. Sampai kapan pun selalu ada pertarungan antara yang baik (termasuk malaikat yang melindungi kita) dengan yang jahat. Yang baik selalu akan memenangkan pertarungan. 



Penulis:
Priotomo 0721052 (KPKS Angkatan 7)



Diberdayakan oleh Blogger.