Header Ads

KPKS SANTO PAULUS

Cabang Tangerang

KPKS Tangerang Goes To Baduy 10 Juni 2023

TELAT

Sebenarnya tidak nyaman menceritakan hal ini. Pada waktu Bu Melia menelepon saya, baru saya yang keluar rumah, sedangkan istri dan anak saya masih di dalam rumah. Untungnya jarak rumah kami ke rumah Bu Melia hanya sekitar 10 menit. Dan akhirnya kami membuat rombongan terlambat sekitar 15 menit.


Hari ini, Sabtu 10 Juni 2023, kami rombongan KPKS Santo Paulus Tangerang mengadakan acara rekreasi ke daerah Baduy. Rencananya kami berangkat pk 06.00 pagi menggunakan bus dengan peserta 27 orang, tetapi karena keterlambatan saya, maka kami berangkat sekitar 06.15. Rombongan terdiri dari Pengurus Inti, pengurus Senat Mahasiswa, siswa aktif, alumni dan keluarga.


Perjalanan memakan waktu 3 jam. Bu Tere memimpin acara di dalam bus dengan mengajak peserta untuk memperkenalkan diri, sharing dan bermain. Rute yang ditempuh ternyata harus melalui jalan yang rusak di beberapa bagian dan tanjakan yang terjal sehingga sopir bus harus mematikan AC beberapa kali supaya bus kuat untuk menanjak.





BERAT

Sesuai yang disarankan panitia, turun dari bus kami pergi ke WC dahulu sebelum memulai jalan kaki ke daerah Baduy Luar. Sayangnya saya dan 6 orang lainnya tertinggal. Ketika kami ke titik kumpul, teman-teman kami sudah berangkat terlebih dahulu.


Karena bersama dengan rombongan yang tertinggal, saya berjalan agak cepat. Jalanan menanjak melalui gang yang di kiri-kanannya terlihat banyak orang yang berjualan. Baru beberapa menit berjalan, saya sudah merasakan engap. Saya mengurangi kecepatan supaya stamina bisa terjaga.


Tidak jauh kami berjalan, kami berjumpa dengan Pak Edison yang duduk di atas bambu, merasa tidak kuat untuk meneruskan perjalanan. Bu Evi memberi dorongan, dan Darma (guide kami) menawarkan untuk membawakan tas Pak Edison, sehingga Pak Edison mau untuk mencoba melanjutkan perjalanan.


Medannya lumayan berat. Banyak menanjak dan menurun. Masing-masing kami membawa sebuah tongkat yang kami beli pada waktu kami turun dari bus. Walaupun tersedia jalan buatan selebar 1 meter yang terdiri dari batu-batu kali, kami kadang berjalan di atas tanah di samping jalan karena bisa melaju dengan lebih cepat. Beberapa kali kami berhenti supaya rombongan ini bisa bersama-sama mencapai tujuan.





NIKMAT

Tujuan pertama kami adalah rumah Pak Sanip, seorang Baduy Luar. Rumahnya, seperti rumah-rumah di sana adalah rumah panggung. Ketika kami sampai, rombongan terdahulu sudah duduk di lantai. Melingkar di ruangan tengah yang berukuran 6 kali 6 meter. Kami bercakap-cakap dengan tuan rumah dan kakaknya yang berasal dari Baduy Dalam. Durian-durian yang sudah dibelah, diedarkan untuk kami konsumsi.


Sambil menunggu makan siang, kami membeli durian dari keluarga Pak Sanip untuk kami bawa pulang. Durian-durian dibelah dan isinya dipindahkan ke wadah-wadah yang kami sengaja bawa dari rumah. Sebelumnya kami memang sudah melakukan pemesanan jumlah durian yang ingin kami beli.


Makan siang hari itu juga nikmat. Nasi, sayur asem, ayam, tahu, tempe dan sambal. Kopi juga tersedia. 


Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan ke daerah jembatan bambu. Setelah asik berfoto-foto kami kembali lagi ke rumah Pak Sanip.






SALAH URAT

Perjalanan dari rumah Pak Sanip ke bus sebenarnya lebih ringan karena kami melewati jalan yang sama sehingga kami sudah bisa memperkirakan apakah jalannya masih jauh atau sudah dekat. Tetapi sayangnya bagi saya pribadi masih terasa berat. Di tengah perjalanan sekitar lutut kanan saya salah urat, sehingga saya agak terpincang-pincang melewati jalan yang menanjak dan menurun.


Puji Tuhan, kami semua selamat sampai di bus dengan penuh sukacita. Pak Edison yang tadinya berjalan di belakang pada waktu berangkat, menjadi yang pertama pada waktu pulang.


Di dalam bus kami mendapat berbagai makanan dari teman-teman yang memang sudah membawa makanan dari rumah. Cerita-cerita sepanjang perjalanan-pun menjadi guyonan di dalam bus.


Acara hari ini sangat berkesan. Walaupun banyak dari kami belum saling mengenal sebelumnya, tapi acara hari ini membuat kami akrab. Dan Tuhan melengkapinya dengan cuaca yang baik, sehingga sepanjang hari tidak hujan. Kalau hujan, tentunya jalan yang kami lalui akan licin dan berbahaya.


Sekitar jam 18.15 kami sampai di rumah Bu Melia lagi. Dua belas jam perjalanan kami hari ini. Foto-foto dan video-video di-share di Whatsapp Group sepanjang siang sampai malam. Semua senang. Sambil berharap akan ada acara sejenis lagi di lain hari.



(Julius Saviordi)



















Diberdayakan oleh Blogger.