Selamat Ulang Tahun ke-8 KPKS St. Paulus Tangerang 15 Maret 2023
Sedikit cuplikan tentang siapa St. Paulus (sumber : Katolisitas.org) agar kita lebih mengenal mengapa KPKS memakai nama Rasul St. Paulus sebagai pelindung :
Rasul Paulus, bersama dengan Rasul Petrus, merupakan pendiri Gereja Roma. Walaupun yang menjadi Uskup Roma ialah Petrus, namun Paulus turut berperan penting dalam perkembangan Gereja di Roma. St. Paulus Rasul meninggalkan banyak surat kepada jemaat yang menjelaskan tentang kebenaran iman yang kini dimuat dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. St. Paulus mengajarkan bahwa ajaran iman disampaikan oleh para rasul secara lisan dan tertulis (2Tes 2:15) dan meminta agar jemaat berpegang kepada keduanya. Ketika surat-surat St. Paulus ditulis, umat Kristen belum memiliki Kitab Suci seperti yang kita miliki sekarang. Saat itu, pertama-tama “iman timbul dari pendengaran”, yakni dari pengajaran lisan para rasul. St. Paulus menegaskannya dengan berkata: “Hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu” (2Tim 3:14). Selain ajaran lisan para rasul, St. Paulus juga mengajarkan pentingnya ajaran tertulis, yaitu Kitab Suci, karena dapat memberi hikmat dan menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Yesus. Katanya, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2Tim 3:16). Kitab Suci yang dimaksud Paulus ialah kitab Perjanjian Lama, karena Kitab Suci yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru belum ada pada saat itu.[2]
Ya Tuhan, kami bersyukur atas penyelenggaraan Ilahi-Mu atas hari ulang tahun ke 8 KPKS St. Paulus Tangerang yang tetap berinduk ke KPKS St. Paulus Jakarta. Kami lahir dari keprihatinan akan semakin padat dan lamanya perjalanan dari BSD City, Tangerang ke KPKS St. Paulus (Tebet) Jakarta.
Perjalanan untuk dari BSD ke Tebet dan kembali lagi ke rumah masing-masing memakan waktu rata-rata 4.5 jam, sedangkan kursus hanya berlangsung sekitar 2 jam sudah termasuk istirahat. Belum lagi kursus diselenggarakan 2 kali seminggu. Artinya untuk 4 jam kursus, kami perlu meluangkan 9 jam perjalanan ditambah 4 jam lagi kursus sehingga seminggu diperlukan sekitar 13 jam. Bagaimana jika dikalikan 3 tahun, tentu tidak mudah untuk berkomitmen seperti ini bukan ?
Di sesi akhir Semester 6, kami dari angkatan 22 diberikan pertanyaan sederhana oleh Romo Romanus, yaitu tantangan akan apa yang akan kami perbuat setelah selesai kursus... yang pasti jangan lupakan pelayanan di lingkungan dan paroki masing-masing, lalu apa lagi…? Tentu bukan hanya untuk diri kita sendiri bukan ? Ternyata salah satu perutusan yang Tuhan inginkan dari kami adalah turut peran serta dalam menggagas dan melahirkan KPKS St. Paulus Cabang Tangerang di 15 Maret 2015 sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya. Kami begitu merasakan campur-tangan-Nya, semua dilancarkan, dari persetujuan lisan, M.O.U., mendapat bantuan tempat untuk kursus secara gratis, dan masih banyak lagi.
Spontanitas teman² Angkatan ke 20 - 24 KPKS St. Paulus Jakarta untuk mencari solusi dengan mendekatkan KPKS St. Paulus ke Dekanat Tangerang sungguh seperti gayung bersambut. Semangat ini juga dirasakan dan menular di Paroki St. Monika, St. Laurensius, St. Ambrosius (waktu itu masih stasi) dan bahkan sampai ke rekan-rekan kami diluar Dekanat Tangerang yang turut mendukung, termasuk juga kepala sekolah kami saat itu, Romo Hardijantan, Pr., Romo Pandoyo, OSC sebagai kepala Paroki Gereja St. Monika dan Romo Lukas Sulaeman, OSC sebagai romo paroki yang dipercayakan oleh Romo Pandoyo sebagai Kepala Sekolah untuk KPKS St. Paulus Tangerang saat kami mintakan bantuan beliau. Bersyukur Romo Lukas juga sangat bersemangat dengan tawaran pelayanan ini. Bahkan para pengajar-pun turut bersemangat. Awalnya perlu dijemput, setelah tau lokasinya malah naik kereta sendiri ke BSD baru dijemput di stasiun KRL terdekat. Bahkan ada yang bersedia hadir dari luar kota.
Sangat terasa sekali bagaimana Roh Kudus mendampingi, membimbing, mengarahkan, bahkan membantu kita serta menyemangati kita semua untuk memperjuangkan dengan sungguh-sungguh keberadaan dan pelayanan KPKS St. Paulus Tangerang ini sejak dari lahirnya gagasan di kendaraan (dimana kita bersama dalam satu mobil pulang dari kursus yang hampir selesai saat itu) sampai hari ini. Jika melihat kebelakang, memang Tuhan telah memakai siapa saja, termasuk mengapa kami sampai berani mengikuti KPKS (ini cerita tersendiri yang unik dan luar biasa) sehingga lahirnya KPKS St. Paulus Cabang Tangerang. Bahkan Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo sangat mendukung keberadaan KPKS kita dengan berbagai kesempatan beliau ikut hadir dalam wisuda maupun memberi sambutan atas Wisuda peserta KPKS kita melalui Video rekamannya.
Semoga buah-buah dari keberadaan KPKS St. Paulus Tangerang ini menjadi salah satu pilar yang baik bersama komunitas-komunitas Gereja Katolik lainnya dalam pendidikan dan pendewasaan iman Katolik kita, terutama untuk para awam dan juga para biarawati dari segala usia. Banyak peserta KPKS lahir dari lahan subur yang sudah tersedia di KEP, SEP, BLKEP, EJ, Legio Maria, KTM, PD Karismatik berbagai Paroki, KKS, ME, CFC, PS/WD, dll. Sebaliknya, banyak alumni KPKS yang semakin haus dan terus belajar seperti mengikuti FOCUS dari Katolisitas.org, STF Driyarkara, Unika Atmajaya, dll. Intinya, setelah mengikuti semua ini dan terus bertumbuh, tentu bukan untuk diri kita sendiri melainkan untuk membagikan kabar sukacita ini kepada semua… disinilah pertumbuhan yang sebenarnya.
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (TB Mat 28:19-20)
Semoga para mahasiswa, alumni dan pengurus KPKS St. Paulus Tangerang semakin rendah hati dan mau melayani dengan semakin tulus serta penuh empati karena sebenarnya, jika kita sadari, walau lama kursus adalah 3 tahun, kita hanya setara dengan mahasiswa Semester 1 dan 2 di Universitas Atmajaya.
"Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu." (Yohanes 13:14-15)
Tidak ada yang patut dibanggakan secara berlebihan kecuali bahwa mengikuti Yesus selama 3 tahun sebagai muridnya, ternyata mampu kita lakukan seperti dahulu para muridNya, walaupun dengan sangat ringan dibandingkan mereka saat itu yang harus berjalan kaki, kepanasan, haus, lapar, diusir dan dihina, ketakutan, bersembunyi di ruang-ruang terkunci ataupun gua-gua, ditangkap, dipenjara, disiksa, dipenggal, dibakar, dibunuh dan bahkan di salib. Tentu mereka bingung karena belum pernah ada seorang Guru atau nabi-pun yang Sungguh Allah dan Sungguh Manusia seperti Yesus yang meWahyukan secara pribadi ajaran-Nya. Inilah napak tilas sederhana kita untuk melaksanakan apa yang menjadi keputusan Konsili Vatikan II dengan boleh membaca dan mempelajari Kitab Suci kembali yang tadinya sempat dihindari bagi kaum awan karena "takut salah tafsir'', terutama sejak perpecahan Gereja Kristen Katolik dengan Kristen Protestan di abad ke-15.
Kesempatan mengikuti KPKS juga untuk pendewasaan serta pembekalan kita sebagai umat Katolik yang sering sungkan dan rendah diri jika membahas Kitab Suci dengan saudara-saudara kita umat Kristen non-Katolik lainnya. Sebagai satu-satunya Gereja yang didirikan oleh Yesus sendiri melalui Rasul Petrus sebagai Paus pertama kita, dan sampai sekarang Paus ke 266 yaitu Fransiskus, tentu sudah cukup bukti akan janjiNya menjaga umatNya dalam kesatuan Gereja Katolik selama hampir 2000 tahun dan bahkan Ia janjikan sampai akhir jaman kelak.
Sebagai lulusan atau alumni KPKS, kita juga tidak perlu rendah-diri karena cukup banyak mahasiswa/i alumni KPKS yang melanjutkan kuliah di STF Driyarkara baik di S1, S2 maupun S3. Mereka mampu mengimbangi para frater dan mahasiswa lainnya dalam mengikuti kuliah.
Kemana langkah KPKS St. Paulus Tangerang selanjutnya? Apa yang akan terjadi di ulang tahun ke 10 nanti dan selanjutnya? Mari kita berdoa dan mohon bimbingan Roh Kudus agar terjadi kaderisasi yang baik dalam kepengurusan KPKS St. Paulus Tangerang dan semakin kompaknya Kepengurusan KPKS St. Paulus baik yang di Jakarta maupun di Tangerang, atau bahkan akan lahirnya nanti KPKS St. Paulus di daerah lainnya di dalam KAJ atau diluar KAJ, termasuk Diaspora (orang Indonesia di Luar Negeri).
Jauhkanlah kami semua dari Perpecahan dan Kesombongan dan sebaliknya karuniailah kami dengan Persatuan, Pengertian, Kasih, Kerendahan Hati serta Penguasaan Diri ya Tuhan. Bimbinglah kami sehingga pelayanan kami senantiasa memegang ajaranMu secara murni, tulus, setia, dinamis dan mau menerima pendapat orang lain, tidak ekslusif serta penuh dengan Iman, Harapan dan Kasih.
Terima kasih ya Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus sehingga kami dapat lebih lagi mengenalMu melalui pengajaran selama kami mengikuti KPKS St. Paulus. Terima kasih atas penyertaan dan campur tanganMu sehingga KPKS St. Paulus Tangerang boleh lahir dan tetap melayani sampai tahun ke 8 ini dan jagalah juga KPKS St. Paulus Jakarta yang telah berusia 30 tahun agar kami terus dapat berbuah.
“Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” (TB Yoh 3:30)
Selamat ulang tahun ke 8 KPKS St. Paulus Tangerang, Tuhan memberkati,
E.J.I.C.