Header Ads

KPKS SANTO PAULUS

Cabang Tangerang

Cerita dari Retus Angkatan 6 (5-6 Agt 2023)



Sabtu pagi langit cerah dan matahari bersinar terang membuat hati kami pun cerah karena hari ini kami KPKS ST Paulus Tangerang A6 mengadakan Retret Perutusan (Retus). Hati kami berbunga bunga. Lenyap sudah kekuatiran dari semalam karena Jumat sore turun hujan di Bogor .


Dari dini hari teman-teman sudah mulai berdatangan. Suasana ceria penuh gelak tawa memenuhi Wisma Cengkih dengan bertambah banyaknya teman-teman yang hadir.



ANGKATAN 6 

Syukur pada Allah, kami dari Angkatan 6 yang mengikuti pendidikan selama 3 tahun (2020-2022 secara online & 2023 secara hybrid), pagi itu siap mengikuti Retret Perutusan yang merupakan salah satu syarat wajib kelulusan pada tanggal 5-6 Agustus 2023 di Wisma Cengkih, Bogor.


KPKS Angkatan 6 adalah angkatan online pertama yang diadakan semasa pandemi dan dilakukan melalui pertemuan daring yang difasilitasi Rumah Digital (RuDi).


Total peserta yang menyelesaikan pendidikan di KPKS A6 berjumlah 60 orang dari jumlah awal yang mengikuti 82 orang. Dan yang mengikuti Retus berjumlah 56 orang (2 orang dari angkatan sebelumnya). Semua rangkaian pendidikan selama 3 tahun ini akan ditutup dengan Misa Perutusan yang akan diadakan pada tanggal 11 Oktober 2023.


Retus KPKS Angkatan 6 mengambil Tema dari Yohanes 15:5b 

"Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku didalam Dia , Ia akan berbuah banyak."

Dan menyerukan slogan:

Dipanggil …. ikut. , Diutus …. Berbuah.


Acara retus dibawakan oleh Romo Eko Wahyu, OSC. Dan Misa Penutupan Retus dibawakan oleh Romo Alfrits Manus, MSC. 




DIPANGGIL - DIUTUS - BAGAIMANA HIDUP MENJADI BERKAT 

Romo Eko mengatakan bahwa kami semua mengikuti KPKS selama 3 tahun yang pastinya tidak mudah. Banyak godaan dan tantangan. Semua ini adalah  panggilan dan kehendak Tuhan seperti sewaktu Tuhan memilih murid-murid-Nya ( Markus 1:17 ). Dan panggilan itu jangan dijadikan beban tetapi sebagai sarana untuk dekat, hidup bersama dengan Nya dan mengalami kasih-Nya. Kita harus menanggapi panggilan dengan benar. Hingga nanti kita bisa berbuah dan buahnya bisa dirasakan oleh orang-orang terdekat kita dan yang kita temui. 


Jadilah rasul yang mempunyai relasi dengan Tuhan. Jangan sibuk mewartakan ke mana-mana tapi lupa berkomunikasi dengan Tuhan.


Dan persembahan diri secara total sangat penting. Supaya orang bisa merasakan buah-buahnya dan menjadi berkat. 






PENUH SUKACITA 

Kedatangan Para pendamping A6 (Bu Sandra, Bu Lina, Bu Johanna) di wisma, bergabung dengan Pak Setiawan dan Bro Leo yang sudah datang dari Sabtu pagi, melengkapi sukacita kami. Kami sempat bervideo call dengan Pak Beni yang tidak hadir yang kebetulan berulang tahun tepat di tanggal 6, menjadikan sukacita kami lengkap.






Kami sangat menikmati sesi demi sesi di acara retus ini. Dari sesi-sesi Romo Eko, Puji Pujian, sesi sharing, sesi saling mendoakan sesama teman, Best of the best, Brevir bersama seperti yang biasanya kami lakukan sebelum kelas dimulai, Doa Tubuh bersama, Tik Tok dengan kaos warna warni bergambar aneka buah pilihan kami masing masing, membentuk tulisan KPKS A6 dengan lilin dan menyanyikan lagu lilin lilin kecil, menulis resolusi, menggantungkannya di pohon dan dibakar setelah perayaan Ekaristi, Adorasi Ala Taize yang membawa kami masuk semakin dalam ke hadirat Tuhan dengan aroma dupa dan sinar lilin yang mengelilingi ruangan diiringi dengan alunan lagu-lagu yang menenangkan hati, dan Perayaan Ekaristi. 






Kamipun sangat bersyukur bisa melakukan zoom dengan teman kami dan Romo Eko mendoakan Pak Mardi yang terbaring sakit karena kecelakaan sehingga tidak bisa mengikuti retus.


Semua memberi kesan tersendiri bagi kami. Walau cukup padat kami masih sempat berfoto-foto dan bercengkerama dengan teman-teman di sela-sela waktu makan dan istirahat.





MISA PENUTUPAN RETUS 

Di Misa Penutupan Retus Romo Alfrits mengingatkan sesuai dengan bacaan hari itu Matius 17:1-9 "Mereka turun dari gunung."

Haruslah setelah KPKS kita turun gunung juga. Siap Melayani di paroki dan lingkungan. Dan harus menyadari betapa pentingnya menyiapkan batin kita setiap harinya. Masuk dalam keheningan yang bukan secara harafiah masuk ke dalam kamar, tetapi masuk ke lubuk hati paling dalam, hingga kita bisa merasakan keheningan itu di manapun kita berada. Karena Itu semua menjadikan kita bisa bertumbuh dengan baik dan akhirnya berbuah.



Pak Suwarno Ketua Kelas Angkatan 6 yang menerima penghargaan best of the best, terajin dan termurah hati mengatakan bahwa mengikuti KPKS tidak hanya belajar Kitab Suci, tapi membentuk komunitas dan saling menguatkan dalam pelayanan.

Menjelang akhir acara perasaan kami campur aduk rasanya. Dari gembira, sukacita, haru, sedih, tapi dominan bersyukur untuk 3 tahun di KPKS ini. Kami semua sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar KPKS Santo Paulus Tangerang. Dan kami berharap dengan penyertaan Roh Kudus kami akan selalu siap jika:

Dipanggil …. Ikut …

hingga

Diutus … Berbuah.


(Evelyn Yovita)





Diberdayakan oleh Blogger.